Monday, May 9, 2011

RitmeOtherside

GENK KOBRA

Blues, musik yang terkenal di Amerika yang berkembang pada abad 19 M itu, awalnya merupakan lantunan puji-pujian yang biasa dilakukan oleh ‘kulit hitam’ yang dibawa paksa untuk dijadikan budak ke Amerika. Karena perpaduan antara musik etnik Afrika dengan musik kontemporer setempat, maka terciptalah Blues yang terkenal sampai sekarang.

Assimilation musik seperti itu ternyata bukan hanya di Amerika. Di Indonesia tepatnya di Jawa (Yogyakarta), ternyata juga sama. Karawitan, seni musik tradisional asli dari Jawa dengan alat musik berupa gamelan dan lirik berbahasa Jawa pun demikian. Awalnya musik ini dimainkan dengan alat tradisional dan dengan pakem tertentu (slendro dan pelog) yang tidak boleh diubah. Musiknya selalu terdengar lembut, halus, namun cantik, sesuai dengan asal katanya 'Rawit'.

Seiring perkembangan jaman, kemajuan teknologi, dan konsep pemikiran masyarakat yang tak lagi 'konvensional' serta tak mau lagi terikat pakem, musik tersebut pun berubah. Dengan kemajuan teknologi, penambahan instrumental kontemporer pun dilakukan. sehingga menciptakan jenis musik baru, yang disebut Campursari. Campursari yang secara harafiah berarti campuran dari berbagai macam intrstrument musik ini pun, dengan kecanggihan instrument kontemporer ditambah musikalitas musisi yang handal, berhasil menghasilkan genre musik baru. Adalah Genk Kobra yang berhasil melakukan hal tersebut.

Geng Kobra merupakan band Yogyakarta yang memadukan musik etnic Jawa dengan musik kontemporer, tetapi masih dengan menggunakan lirik berbahasa Jawa. Band yang digawangi Je-Je Elysanto (lead Vocal, Accoustic Guitar, song writter), Sigit (drum), Ardie (bass), Bimo (guitar, Keyboard), dan Romy ini membawakan musik yang berakar dari karawitan yang dimodifikasi sedemikian rupa namun berestetika.

Pada sekitar tahun 2002, kelompok yang awalnya merupakan penyiar radio ini bermutasi menjadi pemain musik/ pemain band yang boleh dibilang sukses dikalangan masyarakat Jawa.

Sejak kemunculannya di blantika musik Jawa, lagu-lagu Kobra (demikian sebutan lainnya) mendapat respon yang positif dikalangan pecinta musik Jawa. Album Genk Kobra yang pertama diberi judul ’Ngayogyokarto’, ini dilatari karena band ini dilahirkan dan tumbuh di Jogjakarta. Band yang memiliki basic lirik berbahasa Jawa ini lahir bukan tanpa misi. Band yang dilatari oleh karawitan ini, mempunyai keinginan mengajak masyarakat Jawa untuk lebih mencintai Jawa lahir dan batin, melalui musik tentunya. Bukan tanpa alasan, ini terbukti dari lagu-lagunya yang kesemuanya berbahasa Jawa. Hal yang membuat musik Genk Kobra diterima masyarakat musik Jawa, diantaranya:

Dari Segi Lirik

Lagu yang di bawakan Gank Kobra, liriknya menggunakan istilah yang sudah lazim/ sudah umum dalam masyarakat Jawa. sebagai contoh lagu yang berjudul ‘Neng Nong Neng Gung’. Dalam lagu ini, mereka mengunduh beberapa baris dari lagu dolanan anak-anak Jawa.

‘Ning nong ning gung Pak Bayan’ ’Sego jagung ra doyan’

Kedua lirik tersebut begitu familiar di tengah-tengah masyarakat Jawa. Mereka biasanya menggunkan lirik ini pada saat memainkan sebuah permainan. Meskipun tanpa iringan musik, namun lagu ini membuat permainan semakin seru. Jadi ketika band Kobra ini menaransemennya, dengan diiringi musik, sudah tentu masyarakat pun semakin menikmatinya. Maysarakat mudah hafal dengan liriknya meskipun hanya beberapa baris, dan beberapa kali mendengarnya.

Selain liriknya sudah umum lirik lagu mereka juga terkadang mengandung nasehat kepada setiap orang yang mendengarnya. Jadi bukan seperti lagu pada umumnya yang terkadang terkesan hanya untuk have fun saja. Perbedaan ini lah yang membuat band ini mudah diterima masyarakat, baik anak muda maupun sesepuhnya.

’Ning nong ning gung Pak Bayan’ Sego jagung ra doyan Jamane dudu jaman perang Ning kok isih do grejegan

Ning Nong Ning Gung Pak Bayan

Sego jagung ra doyan

Jamannya bukan jaman perang

Tapi kok masih pada berantem

Disamping dua kelebihan di atas, yang menonjol dari lagu-lagu yang dibawakan Genk Kobra secara keseluruhan yaitu, lagunya berupa Parikan (pantun). Parikan (pantun) merupakan bentuk sastra Jawa yang sudah lama ada.

’sanga papat punjul enem’ menawi lepat nyuwun ngapunten

’sembilan empat lebih enam’

kalau salah mohon dimaafkan

Kritik Sosial pun tidak ditinggalkan band ini. Melalui lirik-liriknya yang berupa

Parikan, mereka mampu menyampaikan kritik terhadap kehidupan sosial. Hal tersebut juga termasuk faktor yang membuat band ini digandrungi masyarakat Jawa. Seperti halnya Legend kita, Bang Iwan Fals yang menyentil pemerintah dengan lirik pedasnya. Contoh kritik yang dilakukan Kobra yakni pada lagu yang berjudul Yo Yo Pow. Dalam lagu ini, mereka mengkritik Pemilu pada waktu itu yang menghadirkan puluhan partai politik. Mereka menyebutkan yang intinya bahwa, dengan tiga (sedikit) partai saja, rakyat bingung memilih, apalagi sampai berpuluh-puluh.

’jamane tambah aneh’

gambare tambah akeh

pilih siji opo pilih kabeh

’jamannya semakin aneh’

gambarnya semakin banyak

pilih satu atau pilih semua

Dari Segi Musikalitas

Dilihat dari permainan musiknya, gank kobra tidak bisa dianggap remeh. Skill yang mereka miliki nampak jelas sekali ditiap lagunya. Meskipun banyak menggunakan musik kontemporer, bahkan lebih menonjol, namun unsur etnic masih dapat dirasakan disitu. Musik Campursari masih dapat dirasakan ditiap lagunya. Ya, Campursari memang awal bisa dibilang sebagai induk dari genre ini. Musiknya nge-rock tapi liriknya nge-pop. yang pasti liriknya yang berbahasa Jawa dan musiknya yang masih mengadaptasi pada musik asli Jawa-lah yang membuat band ini exist dan diterima masyarakat Jawa. Meskipun banyak menggunakan instrument kontemporer, tapi isi masih tradisionil. Ini mungkin salah satu tujuan mereka, yaitu menggarap musik ’tradisional’ dengan cita rasa modern, atau mungkin ingin mem-modernkan musik Jawa.

Band yang berdomisili di Yogyakarta ini bukanlah band mandul, terbukti mereka mampu menetaskan beberapa album, dalam bentuk kaset maupun compact disc. Beberapa lagu yang hits diantaranya adalah Ngayogyokarto, yaya pow, dan ning nong ning gung.

Meskipun hanya melalui media lokal namun nama Genk Kobra tidak asing bagi para pecinta musik diputaran Jawa. Band PopRock Jawa yang mencoba merubah Campursari menjadi lebih moderan, tanpa menghilangkan esensi kejawaannya. Setidaknya dalam nada, beat maupun syair lagu, dan ini dapat diterima oleh masyarakat, terbukti dengan banyak terbentuknya kantung-kantung fans mereka yang mereka beri nama Komunitas Gank Kobra. (Singgih)

Monday, April 18, 2011

Demam Pop Melayu

Pop Melayu
Sebut saja ST12, Kangen Band, Wali, dan masih banyak band yang lainnya merupakan beberapa band yang mendulang kesuksesan dengan membawakan aliran musik sebut saja Pop Melayu. meskipun banyak sekali musisi-musisi yang 'menghardik' pedatang baru di kancah musik Indonesia ini, toh kenyataan membuktikan bahwa mereka pun bisa membuktikan diri bahwa mereka bisa menghibur masyarakat Indonesia pada umumnya. bukankah memang seperti itu tujuannya? diterima oleh pendengarnya. meskipun ada beberapa yang merendahkan aliran ini, tapi itu hanya beberapa persen saja. Kalau yang mayoritas menikmati, rasanya tidak penting lah mengurusi yang beberapa. kemudian pertanyaannya sekarang adalah, mengapa aliran Pop Melayu mudah sekali diterima masyarakat Indonesia? Sebelum kita mengenal musik aliran Rock, Jazz, Pop, Classic atau apalah yang saya sendiri kurang tahu, masyarakat kita sudah mengenal musik yang disebut Dangdut. Ya, dangdut merupakan musik turun temurun dan asli bangsa Indonesia. Sebelum aliran yang ternyata beraneka ragam itu menyusuri urat nadi budaya bangsa, dangdut sudah meresap ke dalam sumsum masyarakat Indonesia. tidak bisa dipungkiri, dari hingar bingar kota yang serba ada, sampai ke desa yang tidak kedetect di Peta, dan player music (sebut saja tape pada waktu itu ) pun tidak punya, tapi mereka tahu dangdut. Suara ketipung yang mendayu-dayu, seruling yang meliuk-liuk dan ditambah keserasian permainan instrumen lainnya, membuat musik ini mudah dinikmati meskipun hanya dengan memainkan kedua ibu jari tangan kita. Setelah puluhan tahun exist dan berkembang di Masyarakat, lambat laun dangdutpun mulai tersaingi dengan hadirnya aliran musik baru, sebut saja yang saya sedikit tahu musik Rock. Musik yang 'keras' kalau saya bilang, dan cenderung mendapat penilaian negativ karena penampilannya, mulai mewabah dikalangan masyarakat. Kontan saja hal ini ditentang keras oleh para pecinta Dangdut (dangduters) dan para 'tokoh' dangdut Indonesia, sebut saja Bang Rhoma Irama (King of the dangdut Indonesia). Bahkan kalau tidak salah, beliau sampai membuat film yang judulnya pun sangat menyentil, Dangdut Vs Rock. Masa demi masa, generasi demi generasi, aliran-aliran musik pun mulai bermunculan di blantika musik Indonesia. Setelah Rock, muncul pula Pop, Jazz, dan juga yang lainnya. Dangdut yang pada dasarnya sudah enak dinikmati, mulai keluar dari pakem. Karena mungkin terkontaminasi atau apalah, dangdut pun muncul dengan wajah baru. Penambahan ada dimana-mana, mulai dari instrument sampai ke penyanyinya. Dangdut pun mulai ngerock atau dikenal dengan Rock dut, jadi lagu dangdut yang juga ada sedikit rock (triak-triak mungkin maksudnya). Permainan kendang (ciri khas dangdut) dimainkan lebih ngebeat, sehingga muncul sebutan 'Dangdut Koplo' mungkin karena yang mendengar jogednya jadi seperti orang minum pil koplo. Kemudian penampilan penyanyinya pun melenceng, awalnya jual suara berubah menjual penampilan fisik. Penyanyi wanita berpakaian ketat, sexy dan menonjolkan bagian tubuhnya. Hal inilah yang membuat dangdut pun meredup disekitar pertengahan tahun 90-an dan membuat Music Pop semakin menjiwa pada generasi berikutnya. sebetulnya musik pop sendiri sudah ada sebelum dangdut redup kemudian 'menghilang'. pop pada saat itu berjalan hampir beriringan dengan dangdut, dengan penggemar yang masih minoritas. dengan meredupnya dangdut, musik pop semakin menggila. mulai dari penyanyi solo sampai band mulai bertebaran. Musik Pop merajai blantika musik Indonesia dari mulai pertengahan taun 90-an. dari saat itu pop berdiri tegak dipuncak Himalaya masyarakat Indonesia. bahkan anak kecil pun sekarang sudah bisa menyanyi lagu pop. kalau dulu waktu saya kecil, menyanyi lagu Mansyur S, sekarang anak kecil menyanyikan lagu Afgan, Ungu, dan masih banyak penyanyi lainnya. Seperti halnya Dangdut, Pop pun semakin lama penuh dengan improvisasi. dari yang awalnya slow lembut, keras tapi beraturan menjadi pop yang mendayu-dayu. Kenapa saya bilang mendayu-dayu? ya karena memang musiknya mendayu-dayu. Jadi kalau kita mendengar musik ini, kita jadi inget akan musik yang benar-benar Indonesia banget yang memang merupakan bangsa Melayu. Apalagi kalau bukan Musik Dangdut. Pada sekitar akhir tahun 2009, munculah beberapa anak band yang membawakan musik ini. sebut saja ST12. ST 12 bisa dibilang sebagai pelopor yang menghidupkan kembali musik melayu. dengan musik dasar pop yang kemudian diimprovisasi dengan menambahkan musik melayu disitu, menjadikan Pop Melayu booming di Indonesia. Setelah ST12, pada tahun 2010 bermacam-macam band dengan aliran serupa bermunculan. bak kacang yang dijemur di plataran, band dengan aliran semacam ini berserakan. Meskipun hanya membawakan hit single saja untuk kemudian menghilang, band tersebut bisa meraup untung yang cukup untuk bisa dibilang sukses. Dengan lirik seadanya, dengan aransement musik yang penting enak didengar, yang penting mendayu-dayu, pun diterima di Masyarakat. Tahun 2010, kontan bisa dibilang sebagai tahun pop Melayu. Masyarakat kebanyakan akan lebih senang mendengarkan, menyanyikan lagi ST12, Wali, Kangen Band, etc, dibandingkan menyanyikan lagunya Padi, Marcel, Rio Febrian dan banyak lagi. Yah, itu lah yang dinamakan dinamika. perubahan, variasi, improvisasi dalam bermusik akan terus ada. Dangdut, Rock, Pop, Pop Melayu, lalu apalagi ya berikutnya di tahun 2011 ini???

Sunday, May 2, 2010

Meniti Harapan

surya kembali muncul
seraya membangunkan lelap tidurku
duduk bangun kemudian berpikir..............

Sunday, March 7, 2010

A dream (08032010)

naga-naga itu berterbangan diatas langit

mulutnya mengluarkan api

menari kesana kemari

diterik panas siang hari

tiba-tiba langit mendung

semua gelap

hujan turun dengan derasnya tidak lama air mulai menggenang

tapi bukan sekedar genangan

seluruh pulau mulai terendam air

dari timur sampai kebarat

air laut meluap menenggelamkan kami

manusia semua tiada

hanya ada aku dan beberapa rekan

keluargakupun tak ada

pulau jawa tenggelam

semua menjadi air

hanya tersisa sejengkal tanah tempatku dan beberapa rekan berpijak

pertanda apakah mimpi ini????

Tuesday, February 23, 2010

Bangun Ibu

motornya menari
melenggok kanan kiri
saat roda empat yang syarat penumpang
mencolek mu dari samping
wanita setengah baya
terguling terkapar diam tak berdaya
badannya tergolek
dengan mesin roda dua diatasnya
aku tertegun terdiam dan terpaku
nyata tapi tak percaya
ibu...
bangun ibu
aku yakin kamu kuat
tunjukan pada kami kalau kau kuat
sekuat kau saat mengandung dan melahirkan
sekuat kau mengurus keluargamu dengan seribu permasalahan
ibu maaf...
aku tidak bisa membantu

Monday, February 22, 2010

'Siti' Menangis

kau ambil dagingku, kau paku tubuh ini sesuka hatimu, kemudian kau hisap darahku. aku ikhlas aku rela, menemanimu dalam bahagia. dulu kau memanjakanku, dan dulu kau begitu memujaku. tapi... kini aku sedih. kau ambil semua dariku, kau ambil semua punyaku tanpa sisa. pohon sebagai rambutku kau tebang. minyak sebagai darahku kau hisap. gedung-gedung tinggi berdiri, bak jarum menancap didagingku. kau gali aku kau jadikan aku tempat sampahmu. aku kini mengering, tubuhku mulai layu, aku mulai tengelam dalam ketidakberdayaan. apakah aku harus berontak? haruskah aku berteriak? agar kalian tahu bagaimana penderitaanku?

Si Tua yang Perkasa

keriput menjalar diraut wajahmu. bungkuk tulang punggungmu, karna berat badanmu. putih remomu bersinar, saat mentari pagi menyapanya.
kek..., aku kagum padamu. aku bangga akan semangatmu. kau setia menunggu pembeli, meskipun beli atau tidak itu tak pasti.
tapi kenapa engkau melamun? apakah kau mulai lelah? atau merenungi nasib? kek...,aku salut padamu. kan ku teladani semangatmu. (teruntuk kakek tua penjual papan cucian, di Pondok Indah)

Thursday, February 18, 2010

Junior High School

ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. ya, hari ini aku resmi menjadi siswa salah satu sekolah menengah pertama, yang memang menjadi pilihanku setelah lulus SD.sebenarnya ada satu sekolah lagi yang bisa dibilang bagus kualitasnya.bukan karena NEM (Nilai Ebta Murni)yang tidak memenuhi syarat untuk masuk kesana, tapi memang karena tidak ada biaya untuk masuk kesekolah itu.yang aku dengar, selain kualitas, biaya sekolah disana juga cukup mahal.dan sebagai anak dari keluarga miskin, aku merasa minder untuk memasukan sekolah tersebut kedalam angan-anganku. hari ini adalah hari Senin. seperti biasanya, sekolah akan mengadakan upacara bendera. Tettttt......aku dengar bel sekolah berbunyi, tepat pukul 07:00. itu berarti upacara akan segera dimulai. karena ini hari pertama, saya datang lima belas menit lebih awal. hari ini jadwalku padat sekali. seminggu kedepan sekolah mengadakan MOS (Masa Orientasi Siswa), bagi siswa-siswa baru. ini pengalaman yang baru sekali buatku.aku tidak tahu, kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama MOS. tapi yang jelas acara akan selesai pukul satu siang. fiuhhhhh....pasti bakal melelhakn sekali. deg-degan sekali aku pagi itu.aku lihat kakak-kakak kelasku pun seudah mulai berkumpul. kami berbaris sesuai kelas masing-masing.1G, ya waktu itu aku masuk kelas 1G.aku dan beberapa teman yang baru saja aku kenal mulai merapikan barisan. siaaaaaaaaappp grak! komandan upacara menyiapkan barisan. tanda upacara akan segera dimulai. tiga puluh menit berlalu, akhirnya selesai juga upacaranya. setelah selesai, kakak-kakak kelasku kembali kekelas masing-masing. 'kepada semua siswa baru, kelas 1A samapai 1H harap tetap berbaris dilapangan!' kata salah seorang guru dari atas mimbar, yang saya kenal bernama bapak Supangat. 'aduh, ada apalagi ini', dalam hati aku bertanya. karena ketakutanku, akupun bertanya ke salah satu temanku. kebetulan dia sudah aku kenal, dan bernama Diman. 'Man, kira-kira ada apa si ini, kok kita dikumpulin di tengah lapangan?' 'wah, kurang tau. sudah ikutin saja.' 'panas Man, gila apa, masa kita dijemur begini.' 'Sssstttt.....brisik!!!' seorang anak cewe menegor kami yang sedang sibuk ngobrol. 'brisik banget si kaliyan, denger tu apa kata pak guru!' 'gila, galak banget ni cewe.'perlahan aku angkat mataku dan melihat ke arah suara itu. 'God, manis banget ni cewe.' 'Aku harus bisa mengenalnya'. bisikku lirih dalam hati. mendengar itu pun, aku dan Diman temenku langsung terdiam. 'anak-anaku yang saya cintai, hari ini merupakan hari pertama kaliyan. bapak ucapkan selamat datang... .' blablablabla..... setelah itu kamipun bergegas masuk ke kelas. seperti anak SD, kami masuk berdesak-desakan layaknya penonton sepak bola Liga Indonesia. tanpa sengaja aku masuk berbarengan dengan cewe yang galaknya na'u dubilah. 'eh, ngalah dong ma cewe. gw duluan ngapa si.ga sabaran banget si loe' mendengar usapan itu, akupun terdiam tertegun di depan pintu. 'untung cakep loe!' bisikku dalam hati. setelah terdiam beberapa detik, Diman menepuk pundakku dari belakang. 'woi....bengong aja, buruan masuk. antri ni dibelakang, malah bengong loe...cepetan-cepetan!' 'eh, iya maaf.' 'eh, loe suka ya ma dia? ayo loe ngaku aja. tar gw bantuin d.' 'ah, apaan si loe. kagak lah, gila galak gitu cewenya.' gw berusaha mengelak. padahal dalam hati gw berkata lain. gw emang naksir sama dia, padahal baru tadi gw ngeliat dia. itu pun gara-gara gw ditegor. Masa Orientasi Siswa pun berjalan. sudah 4 jam berlalu. tepat jam 12.00 aku dan teman-teman beristirahat. keluar kelas kemudian menuju ke kantin. tapi tidak dengan cewe yang duduk dibarisan belakang. saat hendak keluar, tidak sengaja gw liat dia sedang duduk dibelakang sambil membuka tasnya. ternyata cewe yang tadi pagi gw liat. gw harus berani mengenalnya. gw harus mendekatinya. gw ga mo ngilangin kesempatan ini. dengan muka malu-malu gw mencoba memberanikan diri. perlahan dan pasti mendekatinya. 'hai,...', sambil menyapa ku sodorkan tanganku ke arahnya. 'hai juga.' mukanya datar. 'gw Candra, boleh tau siapa nama loe?' 'oh, gw Yuni. ada apa ya?' mukanya masih datar, meskipun agak diberi sentuhan senyum sedikit. 'ga papa si, cuman mo kenalan aja. kira-kira ganggu ga ya?' 'oh,...ganggu si ngga, cuman gw mo makan. jadi maaf ni gw mau makan dulu. udah kan kenalannya?' 'sial....cuek banget ni cewe.' 'sabar, sabar'. gw menguatkan diri. 'oh, iya-iya. ya udah kalau gitu, ga papa. sorry ya. bye' 'bye.....'. 'baiklah, sekarang loe boleh jutek sama gw.tapi ga lama lagi, loe bakalan gw dapetin.' sambil menundukan mata, gw berjalan keluar meninggalkan dia. sesekali gw layangkan pandangan gw ke arahnya. dia sibuk menyuapi mulutnya dengan makanan dari lunchbox-nya,tanpa melihat ke arah gw. ah sudah lah, bodo amat dia ga merhatiin gw. yang pasti gw dah kenal dia. dan ini langkah baik buat gw ngedeketin dia. hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan aku lalui masa-masa sekolahku di SMP yang baru ini.nyaman juga lama-lama.meskipun terkadang aku merasa minder dengan teman-teman disekelilingku. masalah perekonomian keluarga yang membuat aku malu untuk berteman dengan teman sekelas yang rata-rata berasal dari keluarga mampu.tapi hal itu tidak menyebabkan aku patah semangat untuk menuntut ilmu disini bahkan sampai kuliah nanti. 'Chandra!, Chandra!' 'ya.', aku kaget lalu sepontan aku menengok ke belakang.ternyata Bu Urip yang memanggilku.perlu diketahui, Bu Urip ini merupakan wali kelasku. orangnya baik, lembut, dan juga sayang dengan murid-muridnya. untuk itu banyak murid-murid disini yang suka padanya. 'ada apa ya bu?' 'oh, tidak. tidak ada apa-apa. hanya ingin mengingatkan, kamu sudah dua bulan belum bayar uang SPP. buruan dibayar ya!' 'iy, iya bu. nanti saya akan bilang ke orang tua saya.' 'ya sudah kalau begitu.' setelah mengingatkanku, Bu Urip pun pergi meninggalkan ku dalam kelas sendirian. karena memang waktu itu anak-anak pergi ke kantin semua, dan tingal aku yang memang tidak jajan. bukan apa-apa, uang disakuku hanya cukup untuk naik angkot pulang nanti. aku memang harus priyatin.jangankan untuk jajan makan, untuk uang transport saja terkadang aku harus jalan kaki. karena memang orang tuaku tidak memberiku uang. orang tuaku tergolong miskin. bapakku hanya petani dan ibuku hanya seorang pedagang ayam goreng keliling. jangankan untung, bisa balik modal saja sudah bagus. tapi aku tidak menyerah hanya gara-gara itu. justru aku bangga, biar pun miskin aku masih bisa sekolah. Krinnnnnnngggggggg....... bel sekolah bunyi. jam menunjukan pukul 13.15, berati jam pelajaran sudah selesai. setelah berdoa, kami pun keluar ruangan. belum sampai pintu keluar,.. 'Chandra!' 'Ya?' 'kapan kamu mau bayar LKS?'teriak Yuni. 'sudah ditagih nih sama pak guru.' Yuni merupakan bendhahara dikelasku. dia yang mengumpulkan uang kas kelas dan juga uang LKS (Lembar Kerja Siswa) yang diberikan oleh guru mata pelajaran. setiap siswa yang mengambil LKS harus membayar ke dia. yang membuat aku malu adalah, Yuni merupakan siswi yang pernah aku taksir dulu pada saat MOS. 'iya Yun, nanti nati aku bayar kok. minggu depan aku bayar deh.' ah, kenapa aku terbata-bata menjawabnya. kenapa aku gugup dan kenapa mukaku memerah? 'ya tuhan, ini tidak boleh terjadi'. celetukku dalam hati. 'ya udah kalau begitu, ditunggu ya.' 'makasih ya Yun, pengertiannya.' sambil kutundukan wajahku aku berucap padanya. dalam hati aku berpikir, 'kenapa dia jadi baik ya. kenpa dia tidak seperti dulu lagi.' 'jutek, sombong, dan ah sudah lah. 'perasaan itu tidak boleh muncul lagi. aku harus ingat siapa diriku.' ************

Monday, February 15, 2010

Rintikmu

dari jendela kantor mata ini nanar. kulihat butiran air turun dengan lembutnya. daunpun tak bergoyang, diterjang beningnya rupamu. sunyi sekali.
remang-remang padam suasana di luar sana. tak ada burung ataupun suara anak berteriak. sesekali kulihat butiran air jatuh dalam jumlah besar, dari dedaun yang menyekung. lunglai. seakan dia enggan untuk menjatuhkannya
aku terus menerawang hampa. sesaat aku lihat bayangan hitam di depan mata,tapi tak ku hiraukan.
syahdu sekali siang ini.....