Sunday, May 2, 2010

Meniti Harapan

surya kembali muncul
seraya membangunkan lelap tidurku
duduk bangun kemudian berpikir..............

Sunday, March 7, 2010

A dream (08032010)

naga-naga itu berterbangan diatas langit

mulutnya mengluarkan api

menari kesana kemari

diterik panas siang hari

tiba-tiba langit mendung

semua gelap

hujan turun dengan derasnya tidak lama air mulai menggenang

tapi bukan sekedar genangan

seluruh pulau mulai terendam air

dari timur sampai kebarat

air laut meluap menenggelamkan kami

manusia semua tiada

hanya ada aku dan beberapa rekan

keluargakupun tak ada

pulau jawa tenggelam

semua menjadi air

hanya tersisa sejengkal tanah tempatku dan beberapa rekan berpijak

pertanda apakah mimpi ini????

Tuesday, February 23, 2010

Bangun Ibu

motornya menari
melenggok kanan kiri
saat roda empat yang syarat penumpang
mencolek mu dari samping
wanita setengah baya
terguling terkapar diam tak berdaya
badannya tergolek
dengan mesin roda dua diatasnya
aku tertegun terdiam dan terpaku
nyata tapi tak percaya
ibu...
bangun ibu
aku yakin kamu kuat
tunjukan pada kami kalau kau kuat
sekuat kau saat mengandung dan melahirkan
sekuat kau mengurus keluargamu dengan seribu permasalahan
ibu maaf...
aku tidak bisa membantu

Monday, February 22, 2010

'Siti' Menangis

kau ambil dagingku, kau paku tubuh ini sesuka hatimu, kemudian kau hisap darahku. aku ikhlas aku rela, menemanimu dalam bahagia. dulu kau memanjakanku, dan dulu kau begitu memujaku. tapi... kini aku sedih. kau ambil semua dariku, kau ambil semua punyaku tanpa sisa. pohon sebagai rambutku kau tebang. minyak sebagai darahku kau hisap. gedung-gedung tinggi berdiri, bak jarum menancap didagingku. kau gali aku kau jadikan aku tempat sampahmu. aku kini mengering, tubuhku mulai layu, aku mulai tengelam dalam ketidakberdayaan. apakah aku harus berontak? haruskah aku berteriak? agar kalian tahu bagaimana penderitaanku?

Si Tua yang Perkasa

keriput menjalar diraut wajahmu. bungkuk tulang punggungmu, karna berat badanmu. putih remomu bersinar, saat mentari pagi menyapanya.
kek..., aku kagum padamu. aku bangga akan semangatmu. kau setia menunggu pembeli, meskipun beli atau tidak itu tak pasti.
tapi kenapa engkau melamun? apakah kau mulai lelah? atau merenungi nasib? kek...,aku salut padamu. kan ku teladani semangatmu. (teruntuk kakek tua penjual papan cucian, di Pondok Indah)

Thursday, February 18, 2010

Junior High School

ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. ya, hari ini aku resmi menjadi siswa salah satu sekolah menengah pertama, yang memang menjadi pilihanku setelah lulus SD.sebenarnya ada satu sekolah lagi yang bisa dibilang bagus kualitasnya.bukan karena NEM (Nilai Ebta Murni)yang tidak memenuhi syarat untuk masuk kesana, tapi memang karena tidak ada biaya untuk masuk kesekolah itu.yang aku dengar, selain kualitas, biaya sekolah disana juga cukup mahal.dan sebagai anak dari keluarga miskin, aku merasa minder untuk memasukan sekolah tersebut kedalam angan-anganku. hari ini adalah hari Senin. seperti biasanya, sekolah akan mengadakan upacara bendera. Tettttt......aku dengar bel sekolah berbunyi, tepat pukul 07:00. itu berarti upacara akan segera dimulai. karena ini hari pertama, saya datang lima belas menit lebih awal. hari ini jadwalku padat sekali. seminggu kedepan sekolah mengadakan MOS (Masa Orientasi Siswa), bagi siswa-siswa baru. ini pengalaman yang baru sekali buatku.aku tidak tahu, kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama MOS. tapi yang jelas acara akan selesai pukul satu siang. fiuhhhhh....pasti bakal melelhakn sekali. deg-degan sekali aku pagi itu.aku lihat kakak-kakak kelasku pun seudah mulai berkumpul. kami berbaris sesuai kelas masing-masing.1G, ya waktu itu aku masuk kelas 1G.aku dan beberapa teman yang baru saja aku kenal mulai merapikan barisan. siaaaaaaaaappp grak! komandan upacara menyiapkan barisan. tanda upacara akan segera dimulai. tiga puluh menit berlalu, akhirnya selesai juga upacaranya. setelah selesai, kakak-kakak kelasku kembali kekelas masing-masing. 'kepada semua siswa baru, kelas 1A samapai 1H harap tetap berbaris dilapangan!' kata salah seorang guru dari atas mimbar, yang saya kenal bernama bapak Supangat. 'aduh, ada apalagi ini', dalam hati aku bertanya. karena ketakutanku, akupun bertanya ke salah satu temanku. kebetulan dia sudah aku kenal, dan bernama Diman. 'Man, kira-kira ada apa si ini, kok kita dikumpulin di tengah lapangan?' 'wah, kurang tau. sudah ikutin saja.' 'panas Man, gila apa, masa kita dijemur begini.' 'Sssstttt.....brisik!!!' seorang anak cewe menegor kami yang sedang sibuk ngobrol. 'brisik banget si kaliyan, denger tu apa kata pak guru!' 'gila, galak banget ni cewe.'perlahan aku angkat mataku dan melihat ke arah suara itu. 'God, manis banget ni cewe.' 'Aku harus bisa mengenalnya'. bisikku lirih dalam hati. mendengar itu pun, aku dan Diman temenku langsung terdiam. 'anak-anaku yang saya cintai, hari ini merupakan hari pertama kaliyan. bapak ucapkan selamat datang... .' blablablabla..... setelah itu kamipun bergegas masuk ke kelas. seperti anak SD, kami masuk berdesak-desakan layaknya penonton sepak bola Liga Indonesia. tanpa sengaja aku masuk berbarengan dengan cewe yang galaknya na'u dubilah. 'eh, ngalah dong ma cewe. gw duluan ngapa si.ga sabaran banget si loe' mendengar usapan itu, akupun terdiam tertegun di depan pintu. 'untung cakep loe!' bisikku dalam hati. setelah terdiam beberapa detik, Diman menepuk pundakku dari belakang. 'woi....bengong aja, buruan masuk. antri ni dibelakang, malah bengong loe...cepetan-cepetan!' 'eh, iya maaf.' 'eh, loe suka ya ma dia? ayo loe ngaku aja. tar gw bantuin d.' 'ah, apaan si loe. kagak lah, gila galak gitu cewenya.' gw berusaha mengelak. padahal dalam hati gw berkata lain. gw emang naksir sama dia, padahal baru tadi gw ngeliat dia. itu pun gara-gara gw ditegor. Masa Orientasi Siswa pun berjalan. sudah 4 jam berlalu. tepat jam 12.00 aku dan teman-teman beristirahat. keluar kelas kemudian menuju ke kantin. tapi tidak dengan cewe yang duduk dibarisan belakang. saat hendak keluar, tidak sengaja gw liat dia sedang duduk dibelakang sambil membuka tasnya. ternyata cewe yang tadi pagi gw liat. gw harus berani mengenalnya. gw harus mendekatinya. gw ga mo ngilangin kesempatan ini. dengan muka malu-malu gw mencoba memberanikan diri. perlahan dan pasti mendekatinya. 'hai,...', sambil menyapa ku sodorkan tanganku ke arahnya. 'hai juga.' mukanya datar. 'gw Candra, boleh tau siapa nama loe?' 'oh, gw Yuni. ada apa ya?' mukanya masih datar, meskipun agak diberi sentuhan senyum sedikit. 'ga papa si, cuman mo kenalan aja. kira-kira ganggu ga ya?' 'oh,...ganggu si ngga, cuman gw mo makan. jadi maaf ni gw mau makan dulu. udah kan kenalannya?' 'sial....cuek banget ni cewe.' 'sabar, sabar'. gw menguatkan diri. 'oh, iya-iya. ya udah kalau gitu, ga papa. sorry ya. bye' 'bye.....'. 'baiklah, sekarang loe boleh jutek sama gw.tapi ga lama lagi, loe bakalan gw dapetin.' sambil menundukan mata, gw berjalan keluar meninggalkan dia. sesekali gw layangkan pandangan gw ke arahnya. dia sibuk menyuapi mulutnya dengan makanan dari lunchbox-nya,tanpa melihat ke arah gw. ah sudah lah, bodo amat dia ga merhatiin gw. yang pasti gw dah kenal dia. dan ini langkah baik buat gw ngedeketin dia. hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan aku lalui masa-masa sekolahku di SMP yang baru ini.nyaman juga lama-lama.meskipun terkadang aku merasa minder dengan teman-teman disekelilingku. masalah perekonomian keluarga yang membuat aku malu untuk berteman dengan teman sekelas yang rata-rata berasal dari keluarga mampu.tapi hal itu tidak menyebabkan aku patah semangat untuk menuntut ilmu disini bahkan sampai kuliah nanti. 'Chandra!, Chandra!' 'ya.', aku kaget lalu sepontan aku menengok ke belakang.ternyata Bu Urip yang memanggilku.perlu diketahui, Bu Urip ini merupakan wali kelasku. orangnya baik, lembut, dan juga sayang dengan murid-muridnya. untuk itu banyak murid-murid disini yang suka padanya. 'ada apa ya bu?' 'oh, tidak. tidak ada apa-apa. hanya ingin mengingatkan, kamu sudah dua bulan belum bayar uang SPP. buruan dibayar ya!' 'iy, iya bu. nanti saya akan bilang ke orang tua saya.' 'ya sudah kalau begitu.' setelah mengingatkanku, Bu Urip pun pergi meninggalkan ku dalam kelas sendirian. karena memang waktu itu anak-anak pergi ke kantin semua, dan tingal aku yang memang tidak jajan. bukan apa-apa, uang disakuku hanya cukup untuk naik angkot pulang nanti. aku memang harus priyatin.jangankan untuk jajan makan, untuk uang transport saja terkadang aku harus jalan kaki. karena memang orang tuaku tidak memberiku uang. orang tuaku tergolong miskin. bapakku hanya petani dan ibuku hanya seorang pedagang ayam goreng keliling. jangankan untung, bisa balik modal saja sudah bagus. tapi aku tidak menyerah hanya gara-gara itu. justru aku bangga, biar pun miskin aku masih bisa sekolah. Krinnnnnnngggggggg....... bel sekolah bunyi. jam menunjukan pukul 13.15, berati jam pelajaran sudah selesai. setelah berdoa, kami pun keluar ruangan. belum sampai pintu keluar,.. 'Chandra!' 'Ya?' 'kapan kamu mau bayar LKS?'teriak Yuni. 'sudah ditagih nih sama pak guru.' Yuni merupakan bendhahara dikelasku. dia yang mengumpulkan uang kas kelas dan juga uang LKS (Lembar Kerja Siswa) yang diberikan oleh guru mata pelajaran. setiap siswa yang mengambil LKS harus membayar ke dia. yang membuat aku malu adalah, Yuni merupakan siswi yang pernah aku taksir dulu pada saat MOS. 'iya Yun, nanti nati aku bayar kok. minggu depan aku bayar deh.' ah, kenapa aku terbata-bata menjawabnya. kenapa aku gugup dan kenapa mukaku memerah? 'ya tuhan, ini tidak boleh terjadi'. celetukku dalam hati. 'ya udah kalau begitu, ditunggu ya.' 'makasih ya Yun, pengertiannya.' sambil kutundukan wajahku aku berucap padanya. dalam hati aku berpikir, 'kenapa dia jadi baik ya. kenpa dia tidak seperti dulu lagi.' 'jutek, sombong, dan ah sudah lah. 'perasaan itu tidak boleh muncul lagi. aku harus ingat siapa diriku.' ************

Monday, February 15, 2010

Rintikmu

dari jendela kantor mata ini nanar. kulihat butiran air turun dengan lembutnya. daunpun tak bergoyang, diterjang beningnya rupamu. sunyi sekali.
remang-remang padam suasana di luar sana. tak ada burung ataupun suara anak berteriak. sesekali kulihat butiran air jatuh dalam jumlah besar, dari dedaun yang menyekung. lunglai. seakan dia enggan untuk menjatuhkannya
aku terus menerawang hampa. sesaat aku lihat bayangan hitam di depan mata,tapi tak ku hiraukan.
syahdu sekali siang ini.....